5 Kesalahan Bisnis yang Sering Dilakukan Oleh Pemula, Wajib Dihindari Ya!

Agar bisa mencapai kesuksesan dalam berbisnis, tentu tidak melulu harus menunggu sampai usia tua. Pasalnya, kini banyak juga pengusaha muda yang sudah berhasil membuktikan pencapaian mereka dengan menghasilkan banyak keuntungan sampai memperluas cabang. 

Apalagi, dunia bisnis saat ini bisa dipromosikan melalui online, sehingga tidak lebih mudah dikenal luas oleh masyarakat dari berbagai area baik itu dalam maupun luar negeri. Meskipun begitu, sebagai pemula dalam dunia bisnis, ada baiknya kamu juga perlu berhati-hati ketika akan melangkah, ya. Demi bisa menghindari kesalahan tersebut, berikut hal-hal yang dapat merugikan, sehingga harus lebih diperhatikan lagi.

Kesalahan yang sering Dilakukan oleh Pemula dalam Berbisnis

1. Tidak Memperhatikan dengan Benar Ketika Mencari Rekan Bisnis

Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh pemula adalah asal-asalan dalam mencari rekan bisnis. Pastikan, Bos harus tetap selektif ketika akan memilih rekan bisnis, ya. Walaupun itu sahabat atau saudara, tetapi ketika akan mengajaknya untuk memulai bisnis bersama, maka tetap harus perhatikan beberapa hal penting. 

Alasannya, karena belum tentu orang terdekat seperti sahabat atau saudara sendiri bisa cocok ketika menjadi partner bisnis, lho. Khususnya soal visi, pastikan rekan yang dipilih memiliki tujuan sama agar bisa kompak dalam menjalankan bisnis. 

2. Memiliki Ekspektasi Berlebihan di Awal Membangun Bisnis

Kesalahan kedua adalah memiliki ekspektasi berlebihan di awal membangun bisnis. Optimis memang dibutuhkan, namun pastikan untuk tetap realistis untuk bisa menjalankan bisnis, ya. Oleh karena itulah, rencanakan bisnis dengan matang dan persiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk, ya. 

Jadi, pada saat menjalankan bisnis, kamu memang sudah lebih siap secara mental dan planning. Kedua hal itu pun akan membuat diri kamu lebih rasional dalam menjalankan bisnis.

3. Tidak Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Kesalahan ketiga adalah mencampurkan keuangan pribadi dan bisnis. Di mana hal tersebut dapat membuat arus masuk dan keluar bisnis menjadi berantakan, bahkan kamu akan kesulitan untuk membuat laporan keuntungan. Hal ini juga akan menghambat perkembangan bisnis. 

Sebaiknya, cobalah membuat rekening baru khusus untuk bisnis, ya. Maka, dengan begitu pengelolaan arus kas bisnis jadi lebih profesional. Para Bos juga bisa membuat anggaran pengeluaran dan pemasukan, serta mencatat uang masuk-keluar lebih baik.

4. Salah Hitung Dalam Mengalokasikan Modal

Kesalahan keempat adalah salah perhitungan dalam mengalokasikan modal bisnis. Coba untuk mempertimbangkan secara baik-baik sebelum menggunakan uang bisnis. Di mana kamu harus mengalokasikan modal usaha berdasarkan prioritas.

5. Seringkali Berganti Bidang Bisnis

Kesalahan kelima atau yang terakhir adalah seringkali berganti bidang bisnis. Sebagai contoh sederhana, ketika awal memulai toko online pakaian, tapi baru berjalan beberapa bulan justru berganti produk lain.

Sikap inkonsistensi dalam berbisnis tersebut sebenarnya disebabkan karena tidak ada kesabaran dan ketekunan. Umumnya ketika bisnis sepi, maka akan muncul ide untuk memulai bisnis lain. Padahal kenyataannya, apabila bisnis kurang laris, cobalah untuk memperbaiki strategi pemasarannya dulu. 

Pastikan untuk tidak secara langsung menutup atau mengganti bidang bisnis. Sebab setiap kali membangun sebuah bisnis, maka para Bos selalu butuh waktu agar mendapatkan tempat di hati konsumen.

Itulah beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula saat menjalankan bisnis. Setelah melalui penjelasan lengkap di atas, tentu saja para Bos patut untuk menghindarinya agar mampu mendapatkan hasil terbaik dan bisa mengembangkannya.

Kemudian untuk mendukung perkembangan bis, BOS bisa menggunakan Aplikasi Kasir Digital Youtap POS yang di mana seluruh fitur canggihnya mempermudah seluruh kegiatan jadi lebih efektif. Caranya, cukup mudah hanya dengan download Youtap POS melalui Google Play Store atau Apps Store untuk menikmati semua kemudahan dalam setiap transaksi usaha.