Seperti yang kita tahu, makanan dan minuman memang menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Oleh karena itulah, membuka usaha makanan apalagi dengan ciri khas tertentu, maka akan menjadi jenis bisnis yang cukup menjanjikan. Melihat peluang keuntungan yang cukup besar, membuat bisnis kuliner semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan pengusaha. Menariknya lagi, produk bisnis kuliner yang bisa kamu jual pun bisa sangat bervariasi mulai dari lauk-pauk, camilan, minuman, hingga jenis makanan lain.
Hal itulah yang membuat bisnis kuliner terbilang cukup fleksibel karena bisa dimulai dengan skala kecil dan modal terjangkau. Selain itu, tidak melulu membutuhkan tempat yang luas untuk berjualan, apalagi sudah tersedianya beberapa platform jualan secara online seperti Youtap. Peluang bisnis kuliner ini juga dimanfaatkan oleh Yustina Sri Purwatiningsih, pemilik tempat makan Sambelagi di Ciputat. Yuks, simak cerita perjalanan beliau dalam mendirikan dan menjalankan operasional bisnis kuliner "Sambelagi".
Hasil wawancara dari team internal Youtap, BOS Sambelagi Yustina menceritakan bahwa ide awal membangun bisnis kuliner ini pada saat dirinya sedang berjalan-jalan santai dan melihat warung yang konsepnya hampir sama seperti Sambelagi. Konsep yang dimaksud adalah tempat makan yang tidak membutuhkan area terlalu besar. Namun menu makanan yang ditawarkan untuk para konsumen menarik, unik dan memiliki cita rasa yang enak. Berawal dari situlah tempat makan Sambelagi lahir dengan beberapa menu makanannya yang menarik perhatian konsumen.
Ketika memutuskan untuk mulai bisnis, tentu saja pemilik sudah harus memiliki pondasi yang kuat agar bisa mengambil berbagai langkah dan keputusan secara bijak. Tujuan dari pondasi atau perencanaan yang matang tersebut, tentunya agar bisnis yang dijalankan bisa terus bertahan di pasaran dan bertumbuh. Pasalnya, tidak sedikit pelaku bisnis berhenti di tengah jalan akibat beberapa faktor baik itu internal maupun eksternal. Oleh karena itulah, dalam wawancara tersebut, Yustina menyebutkan beberapa persiapan awal yang dilakukan dirinya saat membangun bisnis kuliner Sambelagi.
Pertama, melakukan survei atau peninjauan terkait menu-menu makanan secara langsung di tempat yang memang memiliki konsep hampir sama dengan Sambelagi. Kemudian, mengajukan beberapa pertanyaan untuk bisa mengulik informasi lain seperti produk makanan apa saja yang djual, harga jual, jam buka resto dan lain-lainnya.
Setelah selesai melakukan survei untuk bisa mendapatkan data-data secara nyata terkait informasi tempat makan lain, Yustina juga menyebutkan bahwa tempat makan untuk berjualan juga perlu dipersiapkan seperti melakukan renovasi sesuai keinginan, baik itu ruangan, meja dan hal-hal lainnya. Terakhir, pastikan juga menghitung modal dengan benar, agar mencukupi pembiayaan operasional bisnis selama berjalan.
BOS Sambelagi menurutkan bahwa selama menjalani bisnis kulinernya, banyak tantangan yang datang. Bahkan dirinya menyadari bahwa tantangan yang datang tentu berbeda-beda, dan ini setiap pemilik usaha mau tidak mau harus menghadapinya. Menurutnya, untuk tantangan terbesardan tersulit dalam usaha kuliner Sambelagi ini adalah mengelola SDM (sumber daya manusia). Karyawan khususnya yang berada di tempat makan turn over (masuk dan keluar) nya cukup lumayan.
Kemudian, tantangan lainnya yang sama beratnya yakni dalam pengelolaan makanan yang tidak habis terjual. Sewaktu awal-awal, Yustina langsung memutuskan untuk membuang atau memberikannya pada orang lain daripada basi begitu saja, namun hal itu kini bisa disiasati lebih baik. Caranya dengan masak secukupnya sesuai agar makanan yang dijual selalu fresh setiap hari.
Yustina membagikan tips dalam menjalankan bisnis kuliner, yaitu pentingnya mencari SDM dengan tepat. Pasalnya, apabila karyawan terlalu sering masuk dan keluar dari pekerjaan, hal itu justru merepotkan diri sendiri.
Kini sistem digital memang sangat dibutuhkan dalam melakukan pengelolaan bisnis. Tentunya agar seluruh kegiatan seperti pencatatan, pembayaran dan inventory menjadi lebih efektif dan mudah. Hal tersebut ternyata juga dirasakan langsung oleh Yustina yang telah menggunakan sistem digital Youtap dalam mengelola bisnis kulinernya.
“Dengan pakai Youtap jadi lebih memudahkan customer untuk membayar, karena kan saat ini orang jarang bawa cash banyak ya,” jelasnya dalam wawancara.
“Sistem di Youtap juga mudah, tinggal foto product, upload, langsung bisa dipakai. Terus juga banyak promo di Youtap yang bisa kita ambil, misalnya minuman yang kita jual di warung, karena harganya kompetitif banget.”
Ragu apalagi? Setelah mendengar cerita langsung dari pemilik tempat makan Sambelagi, Youtap ternyata membantu banyak hal dalam pengelolaan bisnis, bukan? Yuk, mulai dukung kegiatan bisnis dengan Aplikasi Kasir Digital Youtap POS yang akan bantu jadi lebih maju dan efektif. Caranya, bisa langsung download Youtap POS di Google Play Store atau Apps Store, ya. Lalu, bisa langsung nikmati semua kemudahan dalam setiap transaksi bisnis yang dilakukan. Selamat mencoba!