Pasti kamu sudah tidak asing lagi ketika mendengar jenis bisnis B2B dan B2C bukan? Apalagi jika terjun ke dalam dunia bisnis, tentu harus memahami dan mengetahui perbedaan antara keduanya. Jadi, agar lebih jelas simak penjelasan lengkap mengenai perbedaan B2B dan B2C beserta contoh-contohnya berikut, yuk.
Sebelum masuk pada pembahasan inti, perlu kamu ketahui dulu bahwa B2B merupakan singkatan dari Business to Business. Istilah ini untuk menyebut transaksi antara satu entitas bisnis dengan bisnis yang lainnya. Model bisnis satu ini umumnya dilakukan oleh produsen, retailer, distributor, dan dropshipper.
Transaksi yang dilakukan dalam B2B sendiri memang pada dasarnya berbeda dengan penjualan produk dari entitas bisnis ke konsumen atau yang biasa disebut B2C. Bedanya adalah B2B ini merupakan suatu perusahaan atau pelaku bisnis yang akan menjual produk ke perusahaan lain untuk diolah menjadi jenis bisnis lainnya. Hal itulah yang membuat produk B2B adalah bahan mentah atau jasa perakitan.
Bidang otomotif menjadi salah satu model bisnis yang melibatkan banyak transaksi B2B. Di mana produsen yang menjual unit mobil lengkap tidak memproduksi bagian-bagiannya secara langsung, karena terdapat produsen ban, lampu, kaca, baterai, dan lainnya secara terpisah.
Kedua, ada B2B bidang teknologi khususnya gadget. Dalam produk smartphone akan terdapat beberapa produsen lainnya seperti layar, kamera, baterai, hingga software yang bertransaksi B2B.
Terakhir, B2B bidang fashion karena beberapa merek besar produsennya kini tidak hanya menjual produk yang sudah jadi, tetapi juga bahan baku untuk diolah lebih lanjut.
Selanjutnya adalah pengertian B2C yang memang sangat berbeda dengan B2B. B2C ini merupakan singkatan dari Business to Customer, yaitu bentuk transaksi yang terjadi antara produsen, distributor, pengecer, atau sejenisnya dengan konsumen secara langsung.
Singkatnya, transaksi dalam B2C ini melibatkan produsen atau penyalur dengan end user. Transaksi model B2C memang umumnya terdapat pada bisnis dengan skala kecil yang melakukan perdagangan secara fisik. Namun, tidak sedikit juga bisnis yang memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga menjadi bisnis kreatif.
Pertama, model bisnis B2C yang paling banyak adalah di bidang kuliner. Namun, tidak menutup kemungkinan ada juga sebagian yang melakukan B2B di bagian dapur.
Kedua, B2C di bidang jasa karena langsung menyasar end user. Beberapa contohnya seperti jasa perbaikan kendaraan, bangunan, dan lain-lainnya.
Ketiga, B2C untuk produk furniture di mana umumnya menawarkan langsung kepada konsumen, seperti penjualan meja, sofa, lemari, dan lain-lainnya.
Terakhir, B2C di bidang UMKM seperti toko kelontong, warung makanan ringan, dan sejenisnya. Dalam jenis bisnis satu ini biasanya para pemilik melakukan penjualan dengan menghadapi customer secara langsung. Walaupun begitu, di balik usaha tersebut juga adanya B2B dengan berbagai produsen seperti produsen tepung, plastik, dan lain-lainnya.
Setelah memahami pengertian B2B dan B2C beserta contoh-contohnya di atas, kini ada juga karakteristik yang perlu diketahui. Tujuan mengetahui karakteristik B2B dan BC2 ini agar kamu bisa lebih mudah menentukan gaya pemasaran yang sesuai dengan model bisnis.
Itulah perbedaan B2B dan B2C yang perlu diketahui, apalagi jika kamu menjalankan bisnis. Namun, dalam pelaksanaan bisnisnya sendiri, pastikan juga kamu sudah mulai melakukan digitalisasi menggunakan Aplikasi Youtap yang merupakan salah satu upaya beradaptasi dengan dunia teknologi saat ini. Jadi, tunggu apalagi? Yuk segera bergabung jadi merchant Youtap hanya dengan download aplikasi di Google Play Store atau Apps Store. #MulaiUsaha bersama Youtap Indonesia.