Pasti kamu pernah skip iklan jualan saat scrolling di media sosial bukan? Hal ini bisa terjadi besar kemungkinan karena kamu sudah biasa melihat cara promosi yang membosankan atau memang benar-benar tidak membutuhkan produk tersebut. Agar tidak membosankan, yuk coba lakukan promosi dengan story selling untuk berjualan.
Cara ini adalah sebuah metode penyampaian informasi dengan cara bercerita agar lebih menarik audiens. Tentu tujuannya untuk mengubah perhatian pembaca atau audiens secara emosional dengan membangun sebuah cerita mengenai pengalaman pribadi. Dalam story selling ini, kamu bisa menceritakan sebuah kisah perubahan lebih baik setelah menggunakan produk usaha milikmu.
Cerita ini diharapkan dapat membuat audiens merasakan satu perasaan yang sama dengan apa yang diceritakan. Singkatnya relate dengan apa yang mereka rasakan, sehingga mampu menggiring audiens jadi potential buyer. Jadi, tujuan dari story selling ini adalah mengubah perasaan dan minat audiens yang tadinya tidak butuh, membuat mereka jadi merasa butuh.
Oleh sebab itu, pastikan kamu membuat cerita yang menarik perhatian audiens tanpa melebih-lebihkan keunggulan produk. Setelah memaparkan kualitas dan keunggulan produk usaha, baru buat cerita yang menarik dan memicu perhatian audiens secara emosional.
Namun, akan lebih baik apabila cerita ini bisa disampaikan oleh seseorang yang berpengaruh seperti influencer. Sehingga mereka bisa sekaligus mempromosikan produk di media sosial. Dalam membuat story selling kamu harus memperhatikan urutan kerangkanya agar terbentuk suatu cerita yang menarik. Berikut ini adalah kerangka dasar sederhana untuk membuat story selling yang benar:
Kerangka pertama yang perlu diperhatikan dalam story selling untuk berjualan adalah membuat hook yaitu konten awalan promosi menarik audiens. Konten hook yang dimaksud bisa seperti headline atau gambar menarik perhatian walaupun hanya dilihat sekilas.
Selanjutnya adalah bagian inti atau story. Kebanyakan orang memang tidak suka bila ditawarkan barang yang mereka tidak sukai, tapi bisa membuat mereka penasaran dengan cerita unik. Dan ini urutan tepat membuat bagian inti story:
Ini adalah bagian latar belakang yang menceritakan pengalaman pengguna setelah memakai produk milikmu.
Lalu, apa yang ingin kamu capai setelah melakukan story selling dalam berjualan.
Ini merupakan masalah yang dimiliki dan ingin diceritakan dalam story selling.
Kemudian, kesempatan baru yang dihadirkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Ceritakan rencana penggunaan produk usaha yang kamu tawarkan. Kamu bisa bercerita mengenai proses penggunaannya
Ceritakan soal konflik yang terjadi seperti pengalaman apa yang sudah didapatkan saat menggunakan produk milikmu.
Ceritakan hasil yang sudah dicapai.
Dan terakhir, ceritakan serta tunjukkan di dalam konten promosi tentang perubahan yang terjadi padamu.
Bagian offer ini berfungsinya untuk melakukan penawaran setelah story selling menceritakan dengan iming-iming kesempatan baru yang sudah kamu dapatkan.
Itulah beberapa cara promosi menggunakan story selling untuk berjualan. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, Mulai Usaha apapun dengan Aplikasi Youtap yang memiliki berbagai solusi pengelolaan usaha dengan fitur terlengkap dan terpercaya. Kamu juga bisa pilih fitur sesuai kebutuhan usaha dan pelajari lebih lanjut mengenai digitalisasi bersama Youtap. Gabung sekarang juga menjadi merchant Youtap agar pengelolaan usaha bisa lebih efektif dan efisien.