Setiap pebisnis pada umumnya mengharapkan bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya dengan mengeluarkan biaya sesedikit mungkin. Harapan tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam pengelolaan biaya operasional yang efisien, peningkatan penjualan, meningkatkan layanan, memotivasi karyawan dan berbagai strategi lainnya.
Namun sejatinya, dua hal ini yang menjadi fokus perhatian utama dalam pengelolaan bisnis. Yakni, pertama, memaksimalkan keuntungan. Kedua, meningkatkan kepuasan pelanggan.
Berkaitan dengan kedua topik tersebut, berikut ini beberapa tips pengelolaan bisnis, melansir dari Oracle Netsuite, agar perusahaan dapat menghasilkan untung besar.
Baca Juga : 7 Ide Usaha Dengan Modal Kecil Untung Besar
Melansir Oracle Netsuite, ketika perusahaan perlu memotong biaya, maka biaya operasional (operating expenses atau disingkat OPEX) sering menjadi yang pertama yang dicari. Alasannya, karena OPEX tidak terkait langsung dengan produksi.
Namun, perlu hati-hati ya. Jangan lakukan pemangkasan biaya terlalu dini. Atau jangan menempuh langkah yang tidak bijaksana dalam memangkas komponen biaya operasional.
Sebabnya adalah, pemotongan biaya operasional dapat memiliki efek negatif terhadap bisnis, dalam jangka panjang. Maka, yang sebaiknya dilakukan, adalah evaluasi kembali semua pengurangan dan mempelajari bagaimana dampaknya.
Misalnya, dengan memotong biaya periklanan dan pemasaran maka akan berdampak pada penjualan dalam enam, 12, dan 18 bulan ke depan. Demikian juga, pemotongan biaya penelitian dan pengembangan, mungkin akan berdampak pada ketiadaan produk baru untuk dirilis dalam 12 atau 24 bulan dari sekarang.
Biaya operasional adalah semua biaya yang diperlukan untuk dapat menjalankan bisnis. Termasuk di dalam komponen biaya operasional adalah biaya:
Biaya operasional tidak termasuk dengan biaya yang terkait langsung dengan produksi produk, yang dihitung dalam beban harga pokok penjualan (HPP), atau untuk barang-barang mahal seperti bangunan atau mesin, dan pengeluaran modal.
Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya langsung yang terkait dengan pembuatan produk atau pengiriman layanan, terutama harga bahan mentah dan tenaga kerja. HPP perlu dihitung secara akurat, dan dijaga sekonsisten mungkin, agar harga produk atau jasa diberikan dengan tepat atau benar.
Baca Juga : 8 Inspirasi Usaha Untung Besar Yang Patut Dicoba
Karena sangat mahal untuk bisa mendapat pelanggan baru, maka banyak perusahaan menjalankan strategi upselling, cross-selling dan reselling untuk meningkatkan penjualan.
Upselling dalam prakteknya adalah menawarkan barang lain yang harganya lebih mahal, namun lebih banyak keunggulannya, dibanding barang yang sudah dipilih oleh pelanggan. Misalkan pelanggan telah memilih TV dengan harga Rp5 juta untuk dibeli di toko kamu. Nah, dengan teknik upselling, saat akan membayar di kasir, penjual akan menawarkan TV yang harganya Rp6 juta, dengan berbagai informasi menarik mengenai keunggulan TV tersebut, dengan harapan agar pembeli merubah pilihannya.
Sedangkan cross-selling adalah saat pelanggan akan membayar produk shampoo merek A, kasir akan menawarkan produk pelengkap seperti misalnya conditioner dari merek yang sama.
Sementara reselling atau menjual kembali, merupakan cara yang dilakukan oleh banyak perusahaan atau toko untuk menghasilkan pendapatan tambahan dari produk yang ada. Dengan menawarkan program penjualan kembali, pelanggan dapat menyumbangkan atau menjual kembali produk yang tidak diinginkan lagi tetapi masih dalam kondisi baik. Dengan sedikit perbaikan dan pembersihan, produk ini sering kali dapat dijual kembali, meningkatkan keuntungan dan mengurangi pemborosan barang-barang yang tidak diinginkan.
Pelanggan yang loyal terhadap produk atau jasa yang kamu jual, tentu akan merasa senang dan bahagia. Jangan remehkan perasaan mereka. Dengan membagikan pengalaman yang menyenangkan, karen telah lama menggunakan produk atau jasa yang kamu jual, mungkin dapat menarik perhatian bagi para pelanggan baru.
Jadi, ini caranya:
Pekerja atau karyawan di dalam perusahaan perlu dimotivasi agar dapat membantu pengelolaan bisnis perusahaan, terutama dalam mengurangi pemborosan. Mereka lebih tahu tentang cara paling efisien untuk menggunakan bahan, seperti rencana pemotongan untuk kain yang digunakan pada produk garmen. Libatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan karyawan dalam meminimalkan pemborosan. Gunakan itu, untuk membuat produk yang berkualitas, ramah lingkungan, dan membantu kepuasan pelanggan .
Baca Juga: 7 Strategi Penjualan Online Paling Efektif Meningkatkan Omzet
Pendapatan berulang adalah cara yang bagus untuk menambah konsistensi pada penjualan. Ada dua jalur utama, untuk meningkatkan pendapatan berulang bulanan atau pendapatan berulang tahunan. Yakni:
Misalnya, dengan memberikan layanan pembersihan dan pemeliharaan rutin dengan biaya tambahan, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Buat penyederhanaan agar pelanggan akan terus membeli secara otomatis ketika barang sudah akan habis terpakai. Pertimbangkan untuk menawarkan diskon untuk pengisian otomatis produk yang paling sering dibeli.
Terlalu banyak stok barang di gudang akan menambah biaya. Selain membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih luas, juga bisa menyebabkan kerugian akibat barang yang disimpan sudah kadaluarsa dan harus diganti.
Oleh karena itu, dalam pengelolaan bisnis yang baik, kamu perlu untuk memperbaiki cara menghitung perkiraan permintaan barang agar tidak terlalu banyak yang menumpuk di gudang.
Kamu bisa memakai aplikasi bisnis Youtap sebagai solusi pengelolaan usaha yang menyediakan fitur-fitur yang dibutuhkan untuk memudahkan dalam menganalisis perkiraan permintaan barang, mencatat stok, menghitung penjualan barang, item produk yang paling laku atau cepat dibeli pelanggan, dan sebagainya.
Youtap menyediakan aplikasi pengelolaan bisnis yang dapat kamu pertimbangkan saat akan mulai bisnis dan memaksimalkan keuntungan. Aplikasi bisnis Youtap dapat digunakan pada berbagai bidang usaha, dan dimulai dari skala bisnis mikro kecil, menengah, hingga besar.