WhatsApp Blast merupakan sebuah fitur yang dapat membantu kamu mengirimkan pesan secara bersamaan dalam jumlah banyak tanpa harus menyimpan nomornya. Ini sekilas memang mirip dengan WhatsApp Broadcast, namun apa bedanya dengan Blast dan bagaimana cara menggunakannya?
Sebelum hadirnya WhatsApp Blast, tentu kamu tidak asing dengan istilah Broadcast, bukan? Di mana fitur ini dapat dilihat pada bagian pojok kanan aplikasi yang kamu miliki. Jika dilihat sekilas fungsinya, WhatsApp blast dan broadcast sendiri memiliki kesamaan, yaitu mampu mengirimkan pesan secara massal dengan mudah. Namun nyatanya, WhatsApp blast dan broadcast memiliki perbedaan, lho. Berikut penjelasannya.
Perbedaan pertama adalah dari segi penyimpanan nomor. Jika menggunakan WhatsApp broadcast, kamu harus menyimpan semua kontak dalam database dan setelah tersimpan baru bisa mengirimkan pesan. Di sisi lain, penerima pesan juga harus menyimpan nomor akun bisnis milikmu.
Sedangkan, bila menggunakan WhatsApp Blast, kamu tidak perlu menyimpan nomor pelanggan. Jadi, hanya perlu mengunggah data pelanggan di dashboard saja. Sehingga akan lebih mudah mengirimkan pesan sesuai nomor yang ada di database pelanggan.
Perbedaan kedua adalah perbedaan dari segi kuota pengiriman pesan. Di mana WhatsApp broadcast membatasi jumlah penerima pesan setiap harinya. Sedangkan WhatsApp blast tidak memiliki batasan penerima, tapi menerapkan tarif pesan yang dikirim.
Perbedaan ketiga adalah report dan analytics, di mana WhatsApp blast menggunakan sebuah dashboard untuk mengirimkan pesan. Sedangkan, broadcast terbatas pada smartphone.
Sedangkan, dengan menggunakan WhatsApp blast kamu akan mendapatkan akses laporan dan analisis komprehensif terkait blasting pesan yang sudah dilakukan. Jadi, tidak perlu membuka satu per satu yang sudah dikirim, kamu hanya perlu membuka tab analisis untuk mendapatkan laporannya.
Cara pertama adalah melakukan pendaftaran pada WhatsApp Business API. Nantinya fitur-fitur dashboard untuk WhatsApp blast bisa didapatkan ketika sudah berhasil mengaktifkan WhatsApp Business API.
Apabila kamu tertarik untuk mengaktifkan WA Business API, tentu harus menyiapkan beberapa data seperti Facebook Business hingga dokumen perusahaan yang dibutuhkan. Setelah itu baru akan diminta untuk menunggu verifikasi dari Facebook.
Tapi sayangnya, proses aktivasi WhatsApp Business API ini tidak dapat dilakukan secara mandiri, jadi harus menggandeng partner resmi.
Cara kedua setelah berhasil mengaktifkan dan mengisi identitas bisnis, maka bisa segera masuk ke dalam dashboard dan bisa mulai melakukan testing blasting pesan melalui tab outbound message.
Cara ketiga atau yang terakhir adalah melakukan testing terlebih dahulu. Perlu diperhatikan, jadi sebelum akhirnya mengirimkan pesan secara massal, ada baiknya untuk testing terlebih dahulu. Tujuannya untuk memastikan apakah pesan yang kamu kirim dibaca sesuai dengan harapan.
Tak hanya itu saja, melalui testing kamu juga bisa sekaligus mengetahui fungsi fitur report dan analisis yang ada di dashboard. Apabila testing sudah selesai dan sesuai harapan, kamu bisa melakukan blasting pesan dengan tenang.
Itulah penjelasan mengenai WhatsApp Blast dan cara menggunakannya dengen benar. Selain itu, demi mendukung perkembangan usaha, kamu bisa menggunakan Aplikasi Kasir Digital Youtap POS yang di mana seluruh fitur canggihnya mempermudah seluruh kegiatan jadi lebih efektif. Caranya, cukup download Youtap POS di Google Play Store atau Apps Store.dan nikmati kemudahan dalam setiap transaksi usaha.