Expense Tracker: Definisi, Cara Kerja, dan Manfaatnya untuk Bisnis

Oleh
Intan Aulia Husnunnisa
March 6, 2025
Share this:

Dalam mengelola bisnis, tentu yang namanya pengeluaran tidak bisa dihindarkan. Justru, pengeluaran alias expense merupakan “bahan bakar” agar bisnis bisa terus berputar.  Hanya saja, kamu perlu mengelolanya dengan baik, mulai dari perencanaan, pencatatan, hingga saat transaksinya. 

Semua itu tidak mungkin terjadi tanpa expense tracking alias pelacakan pengeluaran yang rapi. Bagi bisnis yang masih kecil, melakukan tracking masih mudah diselesaikan sendiri. Namun, tentu saja kamu berharap bisnis tambah besar, bukan? 

Saat nantinya pengeluaran semakin banyak dan kompleks, kamu butuh bantuan software atau aplikasi expense tracker. Kalau belum memahami apa itu expense tracker, berikut adalah penjelasan lengkap tentang expense tracker, termasuk rekomendasinya yang bisa jadi pilihanmu.

Apa Itu Expense Tracker?

Secara harfiah, expense tracker adalah pelacak pengeluaran. Hal ini merujuk ke aplikasi atau software tertentu yang bisa jadi asisten pebisnis dalam mengelola keuangannya. Dengan sebuah aplikasi expense tracker, kamu bisa tahu aliran kas bisnismu secara rinci, mulai dari pemasukan, pengeluaran, saldo bisnis, dan lainnya.

Aplikasi ini merupakan solusi pengelolaan keuangan manual yang repot dan memakan waktu. Faktanya, pemilik bisnis bisa membuang-buang waktu hingga puluhan jam per bulannya hanya untuk mengecek hal ini, lho

Padahal, produktivitas dalam mengelola bisnis merupakan hal yang penting sekali. Beberapa expense tracker yang lebih simpel cukup membantu pencatatan dan pengelolaan keuangan saja. 

Namun, beberapa yang lebih kompleks bisa membantu analisis pengeluaran juga, agar pemilik bisnis bisa tahu ke mana uangnya keluar dan membuat anggaran yang lebih tepat sasaran.

Baca Juga: Pengertian Harga Pokok Penjualan dan Cara Menghitungnya

Cara Kerja Expense Tracker

1. Input transaksi bisnis

Secara umum, input transaksi untuk kebutuhan expense tracking bisa dilakukan baik secara konvensional maupun dengan aplikasi yang lebih praktis.

  • Manual: Pengeluaran dicatat oleh tim keuangan atau akuntansi secara manual di spreadsheet atau aplikasi akuntansi.
  • Otomatis: Beberapa perusahaan menggunakan software yang terhubung dengan rekening bank atau kartu kredit perusahaan untuk pencatatan otomatis.

Contoh Input Data:

  • Tanggal: 10 Februari 2025
  • Kategori: Biaya Operasional
  • Jumlah: Rp5.000.000
  • Deskripsi: Pembelian bahan baku kopi

2. Klasifikasi pengeluaran

Selanjutnya, catatan pengeluaran perlu dikategorikan ke dalam beberapa kategori, seperti:

  • Biaya operasional: Sewa gedung, listrik & air, gaji karyawan, bahan baku, biaya transportasi & logistik.
  • Biaya modal: Pembelian mesin atau peralatan baru, investasi dalam sistem IT atau software, renovasi kantor atau toko.
  • Biaya marketing: Digital marketing (Facebook Ads, Google Ads), promosi & diskon.
  • Biaya lain-lain: Pajak & administrasi, Biaya konsultasi & legal.

3. Perbandingan pengeluaran dengan anggaran bisnis

Setiap kategori memiliki anggaran yang ditetapkan sebelumnya oleh tim keuangan. Expense tracker akan menunjukkan apakah pengeluaran sudah sesuai atau melebihi anggaran.

Contoh:

  • Anggaran pemasaran: Rp10.000.000 per bulan
  • Pengeluaran saat ini: Rp9.000.000
  • Jika pengeluaran sudah Rp12.000.000, maka anggaran telah terlampaui.

4. Analisis pengeluaran dan laporan keuangan

Expense tracker membantu menganalisis pola pengeluaran bisnis melalui laporan keuangan seperti:

  • Laporan arus kas (cash flow statement): Untuk melihat keluar-masuknya uang.
  • Laporan laba rugi (profit & loss statement): Untuk melihat apakah pengeluaran lebih besar dari pendapatan.
  • Laporan biaya operasional: Untuk mengetahui biaya terbesar dalam operasional bisnis.

5. Optimalisasi pengeluaran

Setelah melihat laporan pengeluaran, kamu sebagai pebisnis bisa melakukan beberapa strategi, seperti:

  • Mengurangi biaya yang tidak efisien, misalnya mencari vendor bahan baku yang lebih murah.
  • Meningkatkan efisiensi operasional, misalnya menggunakan software akuntansi otomatis.
  • Menyesuaikan anggaran untuk bulan berikutnya berdasarkan data tracker.
Baca Juga: Pengertian dan Rumus Cara Menghitung Harga Jual yang Tepat Dalam Bisnis

Rekomendasi Aplikasi Expense Tracker

1. Paper.id

Dashboard Paper.id (Sumber: Paper.id)

Paper.id adalah platform invoicing dan pembayaran digital, namun juga dilengkapi dengan fitur expense tracker yang sangat cocok untuk bisnis mulai dari skala kecil hingga menengah maupun besar sekalipun.

Dengan expense tracker Paper.id yang sudah terintegrasi dengan invoice digital dan rekonsiliasi otomatis, sudah pasti pencatatannya jadi jauh lebih mudah karena tidak perlu lagi ada proses input manual.

Dengan Paper.id, kamu bisa akses pencatatan pengeluaran kapan pun dan di mana pun untuk analisis keuangan bisnis yang lebih akurat.

Terlebih lagi, tidak perlu khawatir soal keamanan datamu. Pasalnya, kamu sebagai pemilik bisnis bisa atur sendiri restriksi informasi yang bisa diakses tim finance dan karyawan lainnya.

Yuk, ucapkan selamat tinggal pada pencatatan manual!

Intip selengkapnya tentang Paper.id dengan klik di sini, kemudian registrasikan bisnismu secara gratis untuk coba fiturnya!

Baca Juga: Cara Membuat Pembukuan Keuangan yang Mudah dan Tepat

2. QuickBooks

Solusi akuntansi yang lengkap untuk bisnis kecil hingga menengah. 

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengelola pengeluaran, pajak, dan laporan keuangan secara otomatis, serta terintegrasi dengan rekening bank dan kartu kredit untuk pelacakan transaksi yang lebih akurat.

3. Xero

Cocok untuk bisnis dengan transaksi internasional karena mendukung pencatatan multi-mata uang. 

Xero juga memiliki integrasi dengan lebih dari 800 aplikasi bisnis, serta fitur otomatisasi dalam pelaporan keuangan, menjadikannya ideal untuk startup dan bisnis berbasis layanan.

4. Zoho Expense 

Dirancang untuk perusahaan dengan banyak karyawan, terutama dalam hal pencatatan pengeluaran dan reimburse. 

Aplikasi ini mampu membaca struk belanja melalui pemindaian foto, mengelola kebijakan pengeluaran, serta mengotomatisasi persetujuan biaya, sehingga  mengurangi beban administratif dalam pelaporan keuangan.

5. Expensify

Pilihan tepat bagi bisnis yang sering melakukan perjalanan dinas atau memiliki tim sales di lapangan. 

Dengan fitur pemindaian struk otomatis, integrasi dengan kartu kredit perusahaan, serta kebijakan persetujuan pengeluaran, Expensify mempermudah pelacakan dan kontrol biaya perjalanan secara real-time.

Itulah dia serba-serbi expense tracker mulai dari definisinya hingga beberapa rekomendasi yang bisa kamu jadikan pilihan.

Yuk, mulai gunakan expense tracker untuk bisnismu agar bukan hanya lebih rapi, tetapi juga tepat dalam menyusun strategi keuangan sehingga tidak rugi di kemudian hari.

*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Youtap

Share this:
Intan Aulia Husnunnisa
Content Writer sejak 2020 yang sudah menulis artikel berbagai topik; materi bahasa Inggris, karier, B2B, bisnis & UMKM, pertumbuhan ibu anak, dan digital marketing. Semoga tulisanku bermanfaat!
Youtap BOS
Platform B2B Marketplace sebagai solusi belanja grosir online terlengkap, termurah, dan tercepat untuk kebutuhan usahamu
Solusi untuk BOS UMKM
Product Core Youtap
Buka Youtap BOS
Alisa Youtap
Typically replies in a few hours
Alisa Youtap
Halo! Ada yang bisa Alisa bantu?
Start Whatsapp Chat