Salah satu strategi untuk mempromosikan bisnis yang paling efektif saat ini adalah menggunakan influencer. Namun, pada pelaksanaannya seringkali terjadi beberapa kendala seperti waktu posting yang tidak sesuai jadwal, sistem pembayaran, atau bahkan perbedaan hasil konten dengan brief pada saat awal perjanjian. Oleh karena itu untuk menghindari beberapa kendala tersebut pastikan bahwa komponen-komponen ini ada di perjanjian ketika kamu memutuskan kerja sama influencer, ya.
Jumlah pengguna internet yang saat ini terus meningkat, ternyata membuat konten-konten yang dihasilkan pun cukup beragam. Mulai dari konten hiburan hingga promosi untuk kebutuhan bisnis. Biasanya konten yang sengaja dibuat untuk promosi akan bekerja sama dengan influencer tertentu yang memang sudah ditentukan oleh bisnis. Penentuan influencer ini sendiri akan dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti jumlah followers pada platform media sosial hingga engagement yang dimiliki oleh akunnya.
Melihat pengaruh yang dihasilkan dari konten-konten influencer, tentu membuat bisnis mempertimbangkan kehadiran mereka dalam mempromosikan sebuah produk atau jasa. Bagi kamu yang ingin melakukan kerja sama influencer, pastikan beberapa komponen penting ini ada di dalam perjanjian:
Komponen pertama, pastikan keterangan durasi kerja sama jelas tertulis di dalam perjanjian. Adanya periode kerja sama ini tentu memudahkan pihak bisnis dan influencer untuk mempersiapkan konten seperti apa yang memang sesuai dengan kebutuhan promosi.
Selanjutnya, jelaskan secara rinci pekerjaan yang wajib dilakukan oleh influencer. Dalam hal ini kamu perlu menguraikan atau menjelaskan target dan ekspektasi secara eksplisit yang ingin dicapai. Jadi, tuliskan perjanjian yang isinya mencakup jenis konten beserta jenis platform atau media untuk mempublikasikannya.
Membuat kontrak kerja sama influencer harus menguraikan secara rinci dari pekerjaan yang akan dilakukan. Tujuannya untuk memastikan seluruh informasi diterima dengan jelas dan memastikan distribusi konten berjalan lancar di kemudian hari.
BACA JUGA: Pengertian Endorse Influencer dan Tips Memilihnya
Jumlah kompensasi juga harus disampaikan di awal sebelum tanda tangan kerja sama. Tidak hanya sekadar disampaikan, tapi juga perlu adanya persetujuan dari kedua belah pihak, baik bisnis maupun influencer.
Apabila kedua belah pihak sudah setuju dengan jumlah kompensasinya, jangan lupa juga tentukan skema pembayaran. Hal ini juga perlu dituliskan dengan jelas dalam perjanjian kerja sama influencer. Biasanya, setiap bisnis akan berbeda-beda dalam memberikan pembayarannya, ada yang dalam bentuk produk, uang, jasa atau kombinasi dari keseluruhan.
Jadi, menjelaskan keseluruhan komponen dalam hal pembayaran seperti metode yang digunakan, bentuk kompensasi beserta jumlahnya sangatlah penting. Keterangan jumlah kompensasi ini penting ada di surat perjanjian untuk menghindari kesalahpahaman.
Hak cipta konten atau kepemilikan konten juga perlu diperjelas saat bernegosiasi. Pasalnya konten jadi salah satu aspek krusial yang perlu diperhatikan karena menyangkut promosi bisnis pada periode-periode selanjutnya. Selain itu, diskusikan juga sejauh mana perusahaan diperbolehkan menggunakan konten tersebut.
Setiap influencer pasti memiliki gaya atau value masing-masing dalam pembuatan kontennya. Oleh karena itu, apabila bisnis memiliki standar konten tertentu maka perlu dituliskan juga dalam perjanjian agar influencer bisa menyesuaikan atau melakukan kolaborasi yang lebih bagus dalam menghasilkan konten promosi. Jadi, seluruh konten yang dihasilkan pun bisa sesuai dengan citra serta identitas perusahaan.
BACA JUGA: Tips Jitu Membuat Konten Marketing Agar Menarik
Komponen ini juga tidak boleh terlupakan karena bisnis perlu menentukan kriteria apa saja yang akan jadi acuan dalam menilai efektivitas kerjasama. Apabila menetapkan kriteria penilaian dengan jelas dan transparan, maka seluruh pihak baik bisnis maupun influencer dapat memastikan bahwa kerjasama tersebut berjalan sesuai ekspektasi dan target.
Tidak dipungkiri bahwa dalam setiap kerjasama pasti akan ada kemungkinan untuk pembatalan. Oleh karena itu, setiap membuat perjanjian kerjasama influencer, perlu ada ketentuan secara jelas terkait dengan pengakhiran kerjasama. Di mana ketentuan pembatalan itu mencakup alasan mengakhiri kontrak sebelum waktu, pelanggaran hingga faktor lainnya. Jangan lupa jelaskan juga prosedur pembatalan atau cara mengakhiri kontrak.
Ketentuan tentang kerahasiaan konten juga penting untuk dituliskan dalam perjanjian. Komponen ini untuk menghindari terjadinya seluruh informasi terkait konten promosi tidak disebarluaskan atau disalahgunakan untuk kepentingan di luar bisnis. Tidak hanya konten, tapi juga mencakup kerahasiaan data pelanggan, strategi pemasaran, rencana bisnis, dan lain-lainnya. Apabila ada pelanggaran, maka perlu diberikan denda atau ganti rugi.
Dalam melakukan distribusi konten ke berbagai platform media sosial bisnis, pastikan juga kamu menuliskan ketentuan tentang revisi dan persetujuan. Ini penting untuk memastikan bahwa konten sudah sesuai dengan identitas, visi, dan misi dari perusahaan. Tidak hanya itu, ketentuan ini juga untuk menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan oleh pihak influencer.
Terakhir cantumkan juga ketentuan denda apabila kedua belah pihak baik perusahaan maupun influencer melakukan pelanggaran. Komponen ini juga untuk menghindari terjadinya perselisihan selama periode kerjasama berlangsung.
Itulah komponen-komponen wajib yang ada dalam perjanjian kerja sama influencer untuk menghindari kendala dalam melakukan distribusi konten. Dengan memastikan seluruh komponen tersebut sudah ada dalam perjanjian, maka kerja sama antara perusahaan dan influencer diharapkan dapat berjalan lancar tanpa hambatan.