Target bisnis adalah salah satu hal penting yang perlu ditentukan agar para BOS lebih mudah memilih produk apa yang sesuai untuk ditawarkan kepada konsumen. Tanpa disadari, sebenarnya setiap generasi X, Y, dan Z memiliki perilaku belanja online yang berbeda-beda. Berikut penjelasan mengenai perbedaan perilaku belanja online dari setiap generasi.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat berbagai macam platform media sosial digunakan untuk mempromosikan bisnis. Pasalnya, hasil promosi tersebut terbilang efektif karena sukses membuat sebuah merek dikenal oleh masyarakat luas. Namun, sayangnya tidak semua bisnis bisa dipromosikan lewat platform tersebut.
Alasannya, karena setiap generasi memiliki perilaku belanja online yang berbeda-beda. Sehingga promosi melalui media sosial harus disesuaikan dengan setiap generasi, apakah targetnya X, Y atau Z.
Pertama, ada generasi X yang cerdas dan kritis. Hal tersebut terbukti dengan perilaku generasi satu ini yang selalu mencari tahu suatu produk terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk membelinya.
Biasanya, generasi X selalu memanfaatkan penggunaan internet untuk mengulik berbagai macam informasi tentang review dari konsumen tentang produk tersebut. Apabila terdapat ulasan atau review negatif, maka generasi X umumnya akan lebih memilih untuk beralih ke produk lain.
Jadi, jika bisnismu memiliki target baik pria maupun wanita dengan kelahiran 1965-1980 atau generasi X, maka strategi paling tepat untuk dilakukan ada berterus terang tentang produk. Pastikan untuk mencantumkan fungsi produk, harga, hingga penawaran yang detail, ya.
Kedua, ada generasi Y atau milenial yang lebih percaya pada suatu produk melalui strategi promosi dari mulut ke mulu. Dimana setelah mendengar fungsi produk dari teman atau bahkan influencer tertentu, mereka akan cenderung langsung menggunakan produk yang sama.
Jadi, bagi para BOS yang memiliki target bisnis generasi milenial, bisa lakukan kolaborasi dengan influencer tertentu. Semakin banyak pengikut atau followers, maka semakin cepat produk dapat dikenal secara luas oleh masyarakat.
Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua influencer dapat diajak berkolaborasi, ya. Pastikan untuk memilih influencer yang memang sesuai dengan produk bisnismu, sehingga lebih mudah
Ketiga atau yang terakhir ada generasi Z, di mana ini sebenarnya juga termasuk dalam milenial. Walaupun tampaknya sama, namun generasi Z memiliki kecenderungan yang berbeda saat belanja. Umumnya, generasi satu ini paling aktif berinteraksi dengan brand favorit secara online.
Jadi, generasi Z ini akan mengikuti brand favoritnya di sosial media dan juga selalu update dengan seluruh hal baru tentang produknya. Bagi para BOS, yang memiliki target pasar generasi Z, cobalah untuk membuat media sosial untuk bisnismu. Pasalnya, dengan konten yang unik akan membuat generasi ini semakin tertarik hingga mencari tahu produkmu.