Umumnya, potensi bisnis di bulan Ramadan memang jauh lebih besar dan menguntungkan. Hal itu bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah daya konsumsi masyarakat terus meningkat untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan menjelang Lebaran. Agar lebih sukses dan lancar menjalankan bisnis di bulan Ramadan, ikuti beberapa tren terbaru berikut, yuk.
Alasan pertama Ramadan menjadi bulan potensial untuk pelaku bisnis karena meningkatnya daya konsumsi masyarakat. Ini terjadi karena keinginan masyarakat yang tinggi dalam mengonsumsi suatu barang atau memang demi memenuhi kebutuhan masing-masing.
Biasanya, bisnis kuliner akan memiliki peluang keuntungan lebih besar karena saat berbuka puasa maupun sahur di bulan Ramadan, jumlah serta macam makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat jauh lebih banyak dari biasanya. Contoh sederhananya seperti adanya macam-macam makanan takjil, kurma hingga minuman segar lain saat berbuka puasa.
Alasan kedua karena keinginan masyarakat yang tinggi untuk membeli suatu produk ketika di bulan Ramadan, seperti beli pakaian baru untuk Lebaran atau perlengkapan ibadah. Menariknya lagi, meski umumnya harga jual produk saat Ramadan akan jauh lebih tinggi, namun tidak akan menyurutkan keinginan masyarakat untuk tetap membelinya. Jadi, hal tersebut tentunya dapat kamu manfaatkan untuk bisa meraup keuntungan lebih besar.
Melansir penjelasan dari laman Niagahoster, berikut beberapa tren bisnis Ramadan terbaru yang bisa dicoba untuk membantu meningkatkan penjualan:
Seperti yang kita tahu, seiring dengan perkembangan konsumen digital yang semakin pesat, tentu audiens di bulan Ramadan pun juga terus beragam. Lebih mudahnya, berikut ini kelompok audiens Ramadhan di era digital:
Dengan mengetahui kelompok audiens saat Ramadan, tentu kamu akan jadi lebih mudah dalam menentukan target pasar, bukan? Jadi, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu kira-kira produk bisnismu akan ditawarkan untuk kelompok audiens yang mana.
Menurut data Statista tahun 2019 melalui laman Niagahoster, bawa sebanyak 81 persen orang Indonesia telah melakukan riset online sebelum membeli suatu produk. Mereka melakukan hal tersebut karena dapat membantu mengetahui kualitas produk dan lebih yakin untuk melakukan pembelian.
Riset online yang biasa dilakukan oleh para konsumen biasanya dengan beberapa cara sederhana seperti membaca review, melihat konten-konten produk di media sosial, hingga mengunjungi sebuah situs bisnis perusahaan.
Memiliki akses yang mudah dan praktis juga menjadi salah satu penilaian masyarakat ketika sedang melakukan belanja online, bukan? Jadi, sangat penting untuk terus mengikuti tren layanan seperti apa yang kini digemari oleh masyarakat. Tujuannya agar bisa memberikan akses cepat, mudah dan praktis bagi para calon pembeli.
Mengutip data Niagahoster diketahui bahwa selama bulan Ramadan, traffic e-commerce pada jam 3 sampai 6 pagi ternyata sangat meningkat pesat, yaitu mencapai 152 pesen. Data tersebut menunjukkan bahwa ada baiknya untuk mempersiapkan website toko online memiliki akses yang lebih mudah dan bisa dikunjungi 24 jam non-stop dari mana saja.
Tak hanya akses yang cepat, praktis dan mudah, kamu juga harus memperhatikan website toko online sudah cukup mobile-friendly, ya. Pasalnya, sebanyak 77 persen orang saat ini memilih beli produk Ramadan secara online melalui smartphone.
Salah satu hiburan digital yang paling digemari saat ini oleh hampir semua kalangan baik itu anak-anak, remaja hingga orang dewasa adalah sebuah video. Menariknya, video hiburan tersebut tersebar ke hampir semua platform seperti YouTube, Instagram, bahkan hingga TikTok.
Jadi, apabila kamu ingin menarik perhatian target audiens bisnis di bulan Ramadan, tidak ada salahnya untuk mencoba buat konten video, ya. Namun, harus dipastikan konten tersebut memang sesuai atau relevan dengan target audiens.
Tidak hanya sekadar kualitas atau layanan bisnis, tapi kemasan pada produk ternyata juga menjadi poin penting ketika berjualan apalagi secara online. Tanpa disadari, banyak orang saat Ramadan akan melakukan pemesanan produk untuk diberikan sebagai hadiah kepada teman atau kerabat terdekat, atau lebih sering disebut hampers.
Jadi, ada baiknya kamu juga mempersiapkan kemasan produk yang unik dan menarik ketika menjual produk-prdouk di bulan Ramadan. Buatlah konsep yang mengusung religi atau suasana Lebaran.
Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu bahwa omni-channel ini merupakan sebuah strategi yang memadukan penjualan online maupun offline. Tujuan dari strategi omni-channel ini sendiri untuk menciptakan pengalaman belanja tanpa batas bagi konsumen di berbagai channel.
Sebagai contoh sederhana, bila kamu memiliki bisnis pakaian, maka dengan strategi omni-channelnya maka akan tersedia outlet sekaligus website atau media sosialnya.
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa kini hiburan digital yang paling dicari dalam bentuk video di berbagai platform media sosial. Apalagi, saat ini telah hadir banyak jasa influencer yang dapat membantu sebuah bisnis melakukan promosi secara online melalui media sosial.
Melihat peluang yang didapat dengan menggunakan jasa influencer tentu bisa dicoba untuk melakukan promosi bisnis. Apalagi di bulan Ramadan ini, tentu akan menjadi waktu paling tepat bagi influencer untuk membuat konten seputar kuliner, dakwah, dan cerita-cerita lainnya.
Namun, pastikan kamu juga harus menggunakan jasa influencer yang tepat, agar target audiens yang dituju sesuai dengan bisnis, ya. Jadi apabila ingin melakukan kolaborasi, pastikan influencer dengan branding bisnis sejalan.
TikTok saat ini memang menjadi salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan. Baik untuk hiburan, berjualan atau hanya sekadar mencari informasi. Banyak orang tertarik karena konten yang disediakan memang rata-rata dalam bentuk video serta musik-musik terkini yang sedang hits.
Oleh karena itulah, kamu juga harus bisa mengikuti tren saat ini dengan mengunggah konten-konten berisi produk bisnis. Namun, harus dipastikan bahwa promosi bisnis melalui TikTok memiliki konsep yang jelas, ya. Tujuannya agar masyarakat tertarik dan yakin ingin membeli produk bisnis milikmu.
Setelah penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa ada banyak alasan mengapa bulan Ramadan memang menjadi potensi paling baik bagi para pelaku bisnis untuk mendapatkan banyak keuntungan.
Namun, agar bisa menjalankan bisnis dengan lancar dan sukses, kamu juga perlu mengikuti perkembangan tren saat ini. Beberapa diantaranya seperti mengikuti tren kelompok audiens, riset online, akses layanan yang mudah, dan lain-lainnya.