Youtap Indonesia, perusahaaan joint venture Salim Group dan Youtap Global, memprediksi dalam tiga tahun ke depan, Indonesia akan secara masif menggunakan teknologi quick response (QR) payment.
Hal itu terutama karena, ketersediaan ekosistem digital yang semakin memadai, tren penggunaan teknologi QR di mitra merchant, serta dukungan regulasi dari pemerintah.
CEOYoutap Indonesia Herman Suharto mengatakan, saat ini, pihaknya terus mendorong dan mengedukasi para mitra merchant di Indonesia untuk menggunakan teknologi QR dalam proses pembayaran.
“Saat ini, kami memiliki 150.000 mitra merchant yang tersebar di seluruh Indonesia. Ke depannya, kami akan terus menjalin kerja sama dengan merchant lainnya, serta mendorong mereka untuk menggunakan teknologi QR dalam proses pembayaran,” ujar Herman.
Menurut Herman, penggunaan teknologi QR payment terus meningkat di Indonesia. Bahkan, dia memprediksi dalam tiga tahun ke depan, pembayaran di Indonesia akan didominasi oleh teknologi QR Payment. Hal itu juga didukung oleh regulasi dari pemerintah yang memadai.
“Kalau saya melihat, berdasarkan tren adopsi yang ada sekarang, mungkin dalam tiga tahun ke depan, akan didominasi oleh QR Payment. Kita sedang ke arah sana. Apalagi teknologi QR sudah distandarisasi oleh pemerintah,” ungkap Herman.
Adopsi teknologi QR kata dia, tidak hanya diadopsi oleh platform e-wallet, seperti, OVO, GoPay dan sejenisnya, tetapi juga sudah diadopsi oleh aplikasi perbankan.
“Kalau di merchant kami, itu penggunaan teknologi QR payment sebesar 20-25% setiap bulannya. Kami terus mendorong ke arah sana. Bahkan, mitra-mitra kami, seperti perbankan itu sudah punya QR bottom di aplikasinya. Jadi, saya kira ke depannya, penggunaan QR payment akan terus naik,” jelas Herman.
Herman menambahkan, bahwa Youtap ingin menjadi platform yang merchant-centric. Artinya, semua layanan yang dikembangkan akan difokuskan untuk memberikan kemudahan bagi para mitra merchant. Bahkan, Youtap menyediakan end to end solution kepada para merchant.
“Kami ingin fokus memberikan layanan end to end solution kepada para pelanggan kami. Kami menyediakan solusi digital dari ujung ke ujung,” tutur Herman.
Tak hanya itu, Herman juga mengungkapkan, Youtap Indonesia menempatkan diri sebagai agregator antara merchant dan issuer. Saat ini, issuer yang sudah terintegrasi adalah LinkAja, Dana, Ovo, GoPay, dan ShopeePay. Dengan latar belakang perusahaan teknologi yang berpengalaman dalam menyediakan sistem backend, pihaknya yakin bisa menghadirkan solusi terlengkap untuk para pelaku bisnis diIndonesia.
“Yang membuat kami berbeda adalah kami memulai dari back-end, jadi dari segi sistem kami sudah lengkap. Kami bisa menghadirkan solusi yang lengkap dari sisi merchant maupun issuer. Platform ini mengedepankan kecepatan dan kemudahan dalam bertransaksi,” kata Herman.
Artikel ini telah dimuat di Beritasatu.com
Tautan lainnya: Investor.id, Youngster.id