Sudah membuka toko online tapi omzet tidak bertambah? Barangkali ada yang kurang dalam strategi penjualannya. Apa saja strategi penjualan online paling efektif meningkatkan omzet? Selama ini kita mengenal strategi pemasaran konvensional 7P yaitu :
Tidak jauh berbeda dengan strategi pemasaran konvensional, strategi dalam penjualan online memperkuat strategi yang sudah ada. Strategi penjualan online misalnya tidak mungkin efektif tanpa didukung oleh SDM berkualitas atau sistem pengiriman barang yang mumpuni. Berikut adalah 7 strategi penjualan online paling efektif meningkatkan omzet.
Tidak hanya secara online tetapi pada strategi penjualan umumnya, hal paling utama dalam meningkatkan penjualan adalah citra dan kualitas produk. Meskipun produk merek orang lain, apalagi brand buatan sendiri, citra produk sangat penting karena telah tertanam dalam kesadaran di benak pembeli. Membangun citra produk yang baik akan meningkatkan loyalitas konsumen di kemudian hari.
Demikian pula kualitas produk yang dijual. Acapkali produk mengalami penurunan kualitas sehingga membuat konsumen lari kepada merek yang lain.
Salah satu yang patut diingat bahwa, meskipun di jaman serba online dan setiap orang bisa mencari segala informasi yang dibutuhkannya sendiri secara online di internet, sebagian besar orang bahkan sampai 90%, masih mengandalkan rekomendasi mulut ke mulut untuk mencari produk yang sesuai. Rekomendasi tidak akan terbentuk tanpa adanya kesadaran akan citra dan kualitas produk yang baik.
Baca Juga : 10 Usaha Franchise Makanan dan Minuman Terlaris
Dalam bisnis online, konten adalah raja. Konten dalam hal ini content marketing, bisa berbentuk apa saja, tulisan dalam situs atau blog, video, gambar, podcast, atau ebook. Konten apa saja yang mengingatkan pembeli akan produk yang tengah dijual. Sebelum membuat orang membeli produk, maka yang harus didapatkan adalah kepercayaan mereka terlebih dahulu. Konten yang baik akan berisi informasi yang paling dibutuhkan bagi seorang pembeli dan yang akan memberi manfaat kepadanya.
Salah satu kekurangan dalam konten yang dibuat untuk tujuan penjualan adalah kurangnya informasi yang memudahkan pembaca untuk membeli produknya. Contohnya, misalnya saja pengusaha mengirimkan newsletter tapi tidak mencantumkan link untuk sign up. Atau, blog perusahaan yang tidak mencantumkan alamat atau kontak dengan jelas. Tidak memberikan link bagaimana cara melakukan pembelian. Tidak memberi link ke ecommerce atau sosial media yang digunakan dalam penjualan. Bagian FAQ juga merupakan konten yang sangat informatif tetapi seringkali tidak terlalu diperhatikan.
Secara sederhana, meningkatkan penjualan online dengan content marketing memiliki dua maksud yaitu pertama, memiliki konten yang bermanfaat dan kedua, konten yang menarik.
Meskipun seorang penjual hanya memiliki bisnis kecil, memahami paling tidak gambaran umum SEO (Search Engine Optimization) akan memberi keuntungan lebih dalam hal penjualan. Meskipun pada awalnya rumit, SEO adalah sesuatu yang bisa dipelajari. SEO bertujuan mengoptimalkan situs sehingga mudah dirayapi bot mesin pencari dan siapa saja bisa menemukan informasi produk yang ingin dijual disana.
Dalam SEO terdapat hirarki, lebih mirip bentuk piramida, terdapat lima kebutuhan yang di bagian dasarnya harus terpenuhi untuk memenuhi kebutuhan diatasnya.
Baca Juga : 4 Usaha Modal Kecil yang Layak Kamu Coba Saat Pandemi
Menurut Virginia Nussey, direktur content marketing di MobileMonkey, lima hirarki tersebut dari bagian dasarnya yaitu:
Media sosial merupakan platform yang terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa seorang follower dari seorang tokoh yang diikutinya di media sosial memiliki kecenderungan lebih besar sampai 70% untuk membeli produk yang dipakai atau dipromosikan tokoh tersebut. Pemilihan jenis media sosial juga berperan. Pemakai media Twitter misalnya cenderung lebih kritis dan tidak terlalu mudah mempercayai promo iklan. Bisa jadi hal ini berbeda dengan pengguna instagram. Hal seperti ini perlu dipertimbangkan dalam berpromosi di media sosial.
Salah satu cara berpromosi di media sosial, selain menampilkan tulisan, foto atau video menarik adalah dengan cara bermain hashtag. Cara lainnya adalah menggunakan influencer untuk meng-endorse barang jualan. Media sosial juga menjadi salah satu cara berkomunikasi yang efektif antara penjual dan pembeli. Membangun kepercayaan sangat penting terutama saat menjawab pesan langsung di media sosial. Komunikasi harus lancar dan terbangun secara baik sehingga memberi kepuasan bagi pelanggan dan menjadikan mereka lebih loyal lagi.
Mengirim email berupa promosi akan produk kedengarannya sedikit kuno. Namun, masih banyak orang yang tertarik dengan promosi cara ini dan tergoda untuk membuka, membaca, bahkan sampai membeli produk. Promosi melalui email bisa lebih spesifik dan orang yang menerimanya pun bisa merasa lebih spesial. Promosi personal lewat email lebih terukur karena targetnya jelas. Promo yang ditawarkan juga lebih spesifik.
Banyak data menunjukkan bahwa 91% orang masih membuka emailnya setiap hari, dan angka pembelian melalui tautan di email promosi tiga kali lebih besar dari tautan di sosial media. Bahkan sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey & Company menunjukkan promosi lewat email bisa 40 kali lebih efektif dari media sosial.
Baca Juga : 6 Jenis Franchise Murah dan Menguntungkan
Iklan produk kini tidak lagi dominasi televisi. Beriklan kini bisa di berbagai media di internet. Platform iklan besar seperti Google Ads, Facebook Ads atau Yahoo memungkinkan pengiklan memiliki target pemirsa yang dikustomisasi berdasarkan umur, jenis kelamin, lokasi, dan minat. Salah satu media penyedia iklan Youtube sebagai bagian dari Google mendapatkan data dari setiap akun tentang website yang pernah ia kunjungi, pencarian, atau produk yang diminati di ecommerce.
Sebagai contoh kustomisasi iklan dengan menggunakan pengaturan Custom Affinity Audiences di Google Ads, pengiklan bisa mendapatkan informasi siapa saja audience yang melakukan pencarian di Google dengan kata-kata berkaitan dengan produknya, siapa saja yang membuka situs kompetitor, orang yang mengunjungi lokasi tempat bisnis tertentu, atau orang yang mengunduh aplikasi serupa dengan produk pengiklan.
Orang kini lebih cenderung mengakses internet melalui smartphone daripada perangkat lain. Promosi penjualan yang ramah pada sistem mobile (mobile friendly), baik melalui situs atau aplikasi, harus diutamakan. Kuncinya, jadilah sekreatif mungkin menggunakan smartphone Anda untuk berjualan.
Demikian 7 strategi penjualan online paling efektif meningkatkan omzet. Selain strategi tadi, cara kita berjualan juga penting. Misalnya bagaimana metoda pembayaran dari konsumen yang simpel tanpa ribet. Caranya membayar dengan kode QR misalnya.
Sekarang sudah ada aplikasi kasir online yang bisa membantu pedagang melakukan berbagai pembayaran dengan berbagai metode. Salah satunya Youtap. Aplikasi ini juga bisa mencatat data transaksi baik produk yang dijual online atau offline secara realtime. Jadi, segera promosikan produknya dan pakai Youtap.
Youtap tak hanya digunakan untuk mengelola bisnis online, namun juga untuk semua bisnis yang Anda rintis dan kembangkan. Mulai dari bisnis ritel, toko kelontong, restoran, kafe, barbershop, dan lain-lain bisa dikelola secara online melalui aplikasi usaha Youtap. Yuk, download aplikasi Youtap di Google Play Store atau Apps Store.