Ketika menjalankan sebuah bisnis, tentu kamu harus mengetahui siapa saja kompetitornya. Tujuan dari mengetahui kompetitor, agar bisnis milikmu bisa lebih unggul di pasaran. Namun, kamu perlu lebih dulu mengetahui pengertian, jenis-jenis, hingga strategi menghadapi kompetitor bisnis. Lebih lengkapnya simak penjelasan berikut, yuk!
Seperti yang kita tahu, saat membicarakan persaingan usaha, sudah pasti akan mendengar kata kompetitor. Pengertian dari kompetitor sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah kata benda yang memiliki arti orang yang bersaing.
Namun, sederhananya kompetitor dalam dunia bisnis adalah perseorangan atau perusahaan yang telah menghasilkan serta menawarkan produk berupa barang ataupun jasa serupa dengan hasil produk kita untuk ditawarkan kepada konsumen.
Menurut Tanuwidjaja (2010), berikut ini beberapa jenis kompetitor bisnis:
Pertama, jenis kompetitor langsung yang berarti bisnis dengan produknya memang sama persis. Kesamaan ini baik dari bentuk, fungsi, bahkan hingga manfaatnya, benar-benar mirip dengan produk yang kamu hasilkan atau tawarkan.
Kedua, jenis Kompetitor tidak langsung yang di mana menawarkan produk substitusi atau pengganti. Singkatnya, barang mungkin dapat berbeda bentuk, hanya saja tetap punya fungsi dan manfaat yang sama dengan produk dari bisnis milikmu.
Ketiga atau yang terakhir adalah jenis kompetitor besar. Jenis satu ini biasanya ditakuti oleh pengusaha pemula, karena pesaing bisnis sudah memiliki bisnis dan laba stabil. Selain itu, pelanggan yang dimiliki oleh kompetitor pun juga sudah sangat loyal atau setia. Hal yang perlu diwaspadai juga anggaran pemasarannya biasanya akan cukup besar dan sudah dikenal di mana-mana.
Strategi pertama untuk menghadapi kompetitor bisnis adalah melakukan riset dan evaluasi. Pastikan melakukan riset secara berkala dengan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dalam bisnis.
Dalam hal ini kamu bisa memulainya dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan produk. Tak hanya itu saja, kesempatan dan ancaman yang datang dari luar terhadap produk pun dapat dianalisis.
Kemudian, untuk riset konsumen atau pasar, bisa dimulai dari produk apa yang sedang dicari oleh masyarakat dan paling diminati. Nantinya, hasil data dari riset tersebut dapat diterapkan untuk membangun ide bisnis yang inovatif.
Jika hal-hal di atas telah dilakukan jangan lupa untuk selalu mengevaluasi bisnis yang telah dijalankan. Cobalah untuk membuat target bisnis, sehingga bisa menjadi patokan bagi evaluasi bisnis.
Strategi kedua, analisis kompetitor merupakan cara bersaing. Dalam hal ini, kamu dapat melihat kelebihan dan kekurangan produk atau cara pemasaran kompetitornya. Tentukan poin untuk membuat perbedaan antara produk milikmu dengan kompetitor. Sedangkan, cara pemasaran bisa dijadikan inspirasi untuk pemasaran produk.
Strategi ketiga atau yang terakhir adalah meningkatkan promosi dan membangun branding. Apabila produk bisnis milikmu unik, namun kurang promosi, maka akan menjadi percuma saja karena kuran dilirik konsumen.
Oleh karena itulah, ciptakan citra atau persona yang sesuai dengan brand, lalu lakukan promosi dengan sebaik mungkin. Selain itu, perhatikan juga tren media sosial dan topik terhangat di masyarakat, hal tersebut akan sangat membantu mencari inspirasi dalam melakukan promosi.
Itulah pengertian, jenis-jenis, dan cara menghadapi kompetitor bisnis. Selain memperhatikan kompetitor bisnis, ada baiknya kamu juga mulai beralih ke sistem digital menggunakan Youtap POS karena sudah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti pencatatan transaksi, analisis penjualan, metode pembayaran cashless, kalkulator, hingga pembuatan laporan keuangan, lho!