Perhitungan biaya variabel dan biaya tetap memang jadi hal yang tidak boleh dilewatkan dalam pengelolaan keuangan usaha. Namun, agar perhitungannya jelas pastikan untuk memahami perbedaan biaya variabel dan tetap terlebih dahulu beserta contoh-contohnya, ya. Kedua jenis biaya operasional ini akan dibedakan berdasarkan intensitas penggunaannya.
Singkatnya, biaya variabel adalah biaya yang harus keluar dan jumlahnya seringkali mengalami perubahan sesuai dengan pemakaian sumber daya, sedangkan biaya tetap nilainya jarang berubah.
Melansir dari Investopedia, biaya variabel ini merupakan biaya yang nilainya berubah-ubah mengikuti volume produksi. Sederhananya, biaya variabel ini secara otomatis akan naik pada saat volume produksi juga bertambah atau bahkan bisa menurun ketika produknya berkurang.
Jadi, biaya variabel ini sangatlah berbeda dengan biaya tetap (fixed cost) karena memiliki sifat yang tidak tergantung dengan jumlah proses produksi. Biaya variabel ini juga disebut sebagai biaya jangka pendek karena nilai yang dikeluarkan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan secara cepat.
Biaya variabel juga memiliki karakteristiknya sendiri seperti:
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa biaya tetap ini adalah kebalikan biaya variabel. Di mana pengeluaran usaha tidak terpengaruh pada perubahan jumlah atau volume produksi. Oleh karena itulah, biaya tetap atau disebut fixed cost ini bersifat statis. Biaya tetap akan tetap dikeluarkan walaupun tidak ada aktivitas usaha yang dilakukan, pasalnya akan terkait dengan operasional usaha. Selain itu, tidak jarang mengelola biaya tetap menjadi tantangan tersendiri karena pengeluaran yang harus dilakukan apapun yang terjadi pada usaha.
BACA JUGA: Jenis-Jenis Biaya Bisnis yang Harus Diperhatikan
Beberapa contoh biaya variabel dan tetap adalah sebagai berikut:
Berikut contoh biaya variabel:
Contoh biaya variabel yang pertama adalah upah untuk tenaga kerja. Ini merupakan upah untuk para tenaga kerja yang bekerja langsung dengan proses produksi atau layanan usaha. Namun perlu digaris bawahi bahwa upah tenaga kerja ini sangat berbeda dengan gaji ya, karena akan dibayarkan sesuai dengan hasil produk, jadi bukan dalam bentuk bulanan.
Contoh kedua adalah biaya untuk bahan baku. Ketika proses produksi dilakukan maka biaya bahan bakunya akan menyesuaikan dengan kebutuhan. Hal-hal yang termasuk dalam biaya bahan baku adalah intrinsik barang sampai pengemasan.
Contoh ketiga adalah biaya distribusi produk, di mana guna dari biaya ini untuk mengantarkan produk ke distributor hingga end-user. Biasanya akan mencakup biaya driver, bensin dan lain-lainnya. Biaya distribusi produk masuk dalam contoh biaya variabel karena pengeluarannya akan menyesuaikan kuantitas produk.
Selanjutnya adalah contoh-contoh biaya tetap yang umumnya terdapat pada suatu perusahaan:
Contoh biaya tetap yang pertama adalah gaji untuk karyawan. Pasalnya, gaji pokok yang diterima oleh karyawan harus dengan nominal sama dan hal itulah yang masuk dalam biaya tetap. Namun, apabila karyawan mendapatkan bonus gaji maka bisa dituliskan secara terpisah.
Contoh biaya tetap yang kedua adalah utilitas, biasanya digunakan untuk kebutuhan air, listrik, tagihan telepon, gas, internet dan lain-lainnya. Ini termasuk dalam biaya tetap karena secara rutin harus dikeluarkan tiap bulannya.
Contoh biaya tetap yang ketiga adalah pengeluaran untuk sewa tempat. Sama halnya dengan biaya untuk utilitas di atas, pembayaran untuk sewa tempat juga biasanya akan dikeluarkan secara rutin yaitu bulanan atau bisa tahunan.
Contoh biaya tetap keempat adalah pajak properti yang di setiap aktivitas usaha pasti akan dikenakan pajak oleh pemerintah.
Contoh biaya tetap yang kelima adalah asuransi. Umumnya sebuah perusahaan akan memiliki asuransi yang tujuannya untuk melindungi seluruh aset bisnsi apabila ada risiko tak terduga di masa depan. Biaya asuransi ini biasanya sangat dibutuhkan untuk mereka yang memiliki alat-alat produksi.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan biaya variabel dan biaya tetap beserta contoh-contohnya. Melihat pentingnya seluruh perhitungan biaya usaha tentu membuat kegiatan pengelolaan secara rapi dan detail jadi hal yang tidak boleh disepelekan, namun agar pelaksanaannya lebih mudah kamu bisa mulai menggunakan Youtap POS. Di mana Aplikasi Kasir Digital ini memiliki sistem digital yang akan membantu usaha untuk kelola keuangan, karena dapat melakukan pencatatan transaksi secara otomatis, analisis seluruh penjualan hingga membuat laporan.