Perubahan perilaku konsumen memang terjadi sangat signifikan akibat pandemi. Di mana sebelumnya para konsumen kini terbiasa dan lebih nyaman berbelanja dari rumah saja dengan melakukan transaksi online. Dan berikut ini beberapa perubahan perilaku konsumen setelah pandemi serta strategi untuk mengatasinya.
Sebelum masuk pada pembahasan mengenai perubahannya, perlu kamu ketahui terlebih dahulu bahwa perilaku konsumen atau consumer behavior merupakan sebuah studi tentang individu dan organisasi.
Selain itu juga studi tentang bagaimana konsumen memilih dan menggunakan produk dari sebuah bisnis. Bagian dari riset pasar ini memiliki tujuan untuk memahami motivasi dan perilaku seseorang sebagai konsumen.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para pemilik bisnis untuk memahami perubahan perilaku konsumen yang terjadi setelah pandemi. Apalagi sejak adanya transformasi digital yang kian cepat dalam dunia bisnis, tentu menuntut kamu untuk harus beradaptasi dengan kehadiran marketplace.
Kemudian juga mulai melakukan transaksi yang serba digital. Ini dilakukan agar kamu dapat dengan mudah menemukan strategi pemasaran baru yang bisa menghubungkannya dengan konsumen.
Agar dapat menyusun strategi yang tepat, kamu sangat perlu mengenali terlebih dahulu perubahan perilaku konsumen. Dan berikut ini beberapa diantaranya:
Pandemi memang mengubah banyak kebiasaan konsumen dalam hal berbelanja. Diketahui bahwa pembelanjaan online terus meningkat hampir 20 persen sejak bulan Januari 2020. Perlu kamu garis bawahi, bahwa lonjakan perkembangan e-commerce ini didorong oleh pandemi dan bukan sekadar perubahan temporer, lho.
Pasalnya, kini mulai banyak konsumen yang berbelanja grocery melalui platform online dan mereka cenderung merasa nyaman dengan pengalaman baru ini.
Selain itu, juga adanya perubahan signifikan pada brand loyalty. Di mana banyak konsumen khususnya gen Z dan milenial yang berani meninggalkan merek-merek terpercaya dan beralih mencoba brand baru.
Baca juga: Apa Itu Loyalty Program dan Contoh-Contohnya?
Ini berarti kamu harus menerapkan keterampilan multidisiplin pada tim dengan memanfaatkan analisis untuk mendorong tercapainya keputusan yang cepat. Pasalnya dengan tim yang tepat, kamu dapat menghadapi berbagai tantangan sambil tetap pada jalur untuk mencapai tujuan bisnis.
Strategi ini dapat membantu kamu memastikan seluruh tim membuat keputusan tepat berbasis data dan real time dalam merespons kebutuhan konsumen.
Selanjutnya, gunakanlah secara maksimal data konsumen untuk analisis bisnis. Dalam hal ini kamu perlu memiliki pemahaman rinci tentang pelanggan agar bisa menciptakan momen berkesan melalui personalisasi.
Lalu, terapkan juga analisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi permintaan pasar yang akurat serta pergerakan konsumen.
Terakhir, melakukan peninjauan ulang terhadap ekosistem bisnis. Langkah cepat yang diterapkan bisnismu hanya akan berhasil apabila kompetitor gagal menyesuaikan pergerakan dengan bisnismu. Oleh karena itu, selain menerapkan strategi tepat dan cepat, kamu juga perlu melihat kembali situasi, ya.
Ada baiknya untuk mempertimbangkan ekosistem yang diisi dengan kolaborasi atau kemitraan, karena bisa menjadi salah satu langkah dalam menghadapi perubahan, dan tantangan bisnis kedepannya.
Lalu, tidak ada salahnya juga menyiapkan model operasi yang adaptif, serta membangun ekosistem kondusif agar pengelolaan operasional bisnis harian berjalan lebih efektif dan efisien.
Itulah beberapa strategi yang perlu dilakukan untuk mengatasi perubahan perilaku konsumen setelah pandemi. Agar bisa menyesuaikan dengan kebiasaan konsumen yang baru, ada baiknya mulai melakukan pengelolaan bisnis dengan sistem berbasis digital yaitu Aplikasi Youtap.