Apa Itu Supplier (Pemasok): Definisi, Jenis, dan Tanggung Jawabnya

By
Intan Aulia Husnunnisa
December 4, 2024
Share this:

Teman Youtap, sebagai pihak yang menyediakan kebutuhan utama, supplier memegang peranan besar dalam memastikan ketersediaan produk di pasaran. 

Tanpa pemasok yang andal, operasional bisnismu bisa terhambat. Hal ini mengindikasikan bahwa kamu tak mampu memenuhi permintaan konsumen dengan baik.  

Tentunya, hal ini akan memicu hilangnya kepuasan dan loyalitas pelanggan. Inilah mengapa, supplier kerap menjadi momok bagi banyak pelaku usaha.

Terlebih, memilih supplier yang tepat tidak semudah yang dibayangkan. Ada berbagai faktor penting yang perlu kamu pertimbangkan.

Jika kamu baru memulai sebuah bisnis, mari baca artikel Youtap untuk memahami apa itu supplier, tugas-tugas yang mereka emban, serta cara menemukan pemasok terbaik untuk kebutuhan bisnismu. 

Apa Itu Supplier?

Supplier adalah kata lain dari pemasok, ini merupakan komponen penting dalam kelancaran proses supply chain atau rantai pasok. 

Pengertian supplier adalah entitas bisnis baik individu maupun organisasi yang menjual atau menyewakan bahan baku, komponen, atau produk setengah jadi kepada entitas bisnis lain.

Dalam hal ini, entitas bisnis tersebut dapat bersifat perseorangan atau badan usaha. 

Perbedaan Supplier dan Vendor

Supplier bukanlah vendor. Perbedaan supplier dan vendor adalah, supplier lebih fokus pada supply chain upstream (rantai pasok hulu), yaitu awal proses produksi.

Sementara itu, vendor mengacu pada pihak yang menjual barang jadi kepada pengecer atau konsumen akhir. 

Dengan kata lain, vendor adalah entitas yang terlibat dalam supply chain downstream (rantai pasok hilir).

Jadi, dibanding supplier, tentu saja vendor lebih dekat dengan pasar konsumen akhir.

BACA JUGA: Tips Mengelola Stok Barang yang Tepat

Peran Supplier dalam Bisnis

Tanpa pemasok, operasional bisnis tidak akan berjalan dengan baik. Pasalnya, supplier memiliki peran penting seperti di bawah ini:

  • Mengamankan keberadaan bahan yang diperlukan untuk proses produksi.Memastikan pasokan bahan baku.
  • Memelihara kelancaran produksi material.
  • Melakukan pengawasan terhadap mutu bahan baku.
  • Mengelola tempat penyimpanan bahan baku.
  • Mengatur distribusi bahan baku ke tujuan.
  • Menjamin bahan diterima produsen dalam kondisi optimal.
  • Mendorong efektivitas dan efisiensi produksi dengan menetapkan jadwal pengiriman yang cepat dan tepat.
  • Meneliti dan memberi harga terbaik untuk klien atau pengecer.
  • Mematuhi hukum atau regulasi yang berlaku. Indonesia mengatur praktik supplier melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Agen atau Distributor Barang dan/atau Jasa, dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2021 tentang Perikatan Untuk Pendistribusian Barang Oleh Distributor Atau Agen.
  • Menjalankan transaksi terbuka dan jujur dengan semua jenis produsen dan pedagang.
  • Menjaga kelancaran rantai pasok.
  • Memberikan sumbangsih mengenai inovasi produk yang dimiliki pelanggan supaya pelaku usaha dapat tetap unggul di pasaran.
  • Menjadi perantara antara produsen dan distributor, karena biasanya supplier memiliki akses yang lebih mudah dengan produsen.
BACA JUGA: Apa Itu Produsen dan Perannya dalam Rantai Pasokan Bisnis?

Tanggung Jawab Pemasok (Supplier)

Ilustrasi Supplier Menyiapkan Barang Berkualitas Sebelum Dikirim ke Klien / Gambar: Freepik.com

Seperti namanya, tugas supplier adalah menyuplai barang. Namun, praktiknya tak sesederhana itu.

Supplier sebenarnya memiliki peran yang lebih kompleks, terutama dalam mendukung Product Life Cycle (PLC) atau siklus hidup sebuah produk.

Siklus hidup produk menggambarkan step yang dilalui suatu produk, dari mulai diperkenalkan ke pasar hingga akhirnya dihentikan atau hilang dari pasaran.

Dalam prosesnya, berikut tugas-tugas yang diemban supplier sesuai tahapan PLC:

1. Tugas Supplier di Masa Pengenalan (Introduction)

Pada tahap pengenalan, supplier perlu menyediakan bahan baku berkualitas untuk menciptakan produk pertama yang akan diluncurkan ke pasar. 

Ketersediaan bahan baku yang unggul dan pengiriman yang tepat waktu akan sangat memengaruhi keberhasilan produk pertamamu.

Hal ini dapat menjadi “pemikat” bagi para calon pelanggan yang sudah kamu targetkan.

2. Tanggung Jawab Pemasok di Tahap Pertumbuhan (Growth)

Ketika bisnis mulai bertumbuh, biasanya permintaan produk akan meningkat pesat. 

Artinya, kamu perlu mempercepat proses produksi, supaya permintaan pasar yang lebih besar dapat tetap dipenuhi.

Pastikan supplier yang kamu pilih menghadirkan bahan baku atau komponen dalam jumlah besar. Tak hanya itu, kualitasnya pun harus bagus dan konsisten. 

3. Pekerjaan Supplier di Masa Kematangan (Maturity)

Pada tahap kematangan, bisnismu akan semakin kompetitif. Di sinilah kamu perlu berinvoasi untuk menciptakan diversifikasi dari pesaingmu.

Salah satu caranya adalah dengan menciptakan modifikasi produk. Tujuannya ialah untuk mempertahankan minat existing customer, atau bahkan menarik customer baru.

Pada maturity, supplier biasanya akan menawarkan bahan, layanan,  teknologi, atau solusi efisien baru untuk membantu perusahaan melakukan pengembangan produk. 

4. Komitmen Pemasok Ketika Produk Mengalami Penurunan (Decline)

Dalam dinamika bisnis, turunnya permintaan pasar menjadi sebuah hal yang sangat wajar.

Umumnya, perusahaan akan memutuskan untuk mengurangi produksi atau melakukan discontinue, dan mengeluarkan produk baru sebagai gantinya. 

Supplier yang fleksibel bisa menyesuaikan volume pasokan sesuai kebutuhan produksi.

Selain itu, supplier yang baik akan menawarkan alternatif produk atau bahan baku dalam mempersiapkan penggantian produk.

BACA JUGA: Belanja Kebutuhan Usaha dari Supplier Lokal dan Nasional Terpercaya di Belanja Stok Youtap BOS!

Cara Kerja Supplier

Pada dasarnya, pemasok menginginkan pesanan rutin dari pelanggan, pembayaran yang cepat dan tepat, serta hubungan yang baik dengan klien

Ketiga hal ini menjadi fondasi utama dalam menjaga kelangsungan bisnis mereka. 

Untuk mewujudkan tiga poin tersebut, berikut cara kerja yang dilakukan supplier:

  • Memahami kebutuhan klien secara mendetail, termasuk jenis produk, kuantitas, dan waktu pengiriman. 
  • Menjalin komunikasi yang aktif untuk memastikan kerja sama berjalan lancar.
  • Mengelola persediaan barang agar selalu mencukupi kebutuhan klien.
  • Koordinasi dengan layanan logistik untuk memastikan barang tiba dalam kondisi baik.
  • Mengawasi kualitas bahan baku secara ketat. Jika terjadi keluhan, supplier segera menangani masalah tersebut untuk menjaga kepercayaan klien.
  • Memberikan respon yang baik, fleksibel, dan solutif bagi klien.

Jenis-jenis Supplier dan Contoh Supplier

Ilustrasi Pedagang Grosir Ketika Melayani Pemilik Warung // Gambar: Freepik.com

Melansir dari Mecalux, jenis supplier dapat dilihat dari beberapa kategori; berdasarkan model perusahaan, lokasi, jenis produk, hubungan dengan organisasi, dan frekuensi layanan. Simak rincian lengkapnya, yuk!

Jenis Supplier Berdasarkan Model Perusahaan

Dalam rantai pasok, tidak semua supplier memiliki peran yang sama. Berdasarkan model perusahaan, ada 3 jenis supplier.

Hal ini dilihat dari sumber barang dan cara mereka beroperasi. Berikut penjelasannya:

1. Produsen

Produsen dapat bertindak langsung sebagai supplier untuk memasok bahan baku ke pihak ketiga.

Produsen biasanya memberikan harga yang kompetitif karena mereka tidak bergantung pada perantara.

Namun, produsen umumnya memiliki batas minimum pemesanan yang tinggi. Sehingga, pemasok jenis ini lebih cocok bermitra dengan klien yang bisnisnya sudah berada di level besar.

2. Pedagang Grosir

Pedagang grosir berfungsi sebagai perantara antara produsen dan pengecer atau pengguna akhir. 

Mereka membeli barang dalam jumlah besar dari produsen dan menjualnya dalam jumlah lebih kecil kepada bisnis lain. 

Contohnya adalah toko grosir elektronik yang membeli ponsel langsung dari produsen seperti Samsung dan menjualnya ke toko ritel. 

Pedagang grosir memberikan fleksibilitas dalam jumlah pembelian, sehingga banyak digunakan oleh jenis bisnis yang membutuhkan variasi barang dalam jumlah sedang.

3. Importir

Importir merujuk pada supplier yang mendatangkan barang dari luar negeri untuk dijual di pasar domestik. 

Pemasok jenis ini mengelola logistik internasional, termasuk pengiriman dan bea cukai. 

Sebagai contoh, perusahaan importir makanan mungkin mendatangkan buah-buahan tropis dari negara lain untuk didistribusikan ke supermarket lokal. 

Importir biasanya menyediakan barang-barang yang tidak diproduksi di dalam negeri atau memiliki kualitas tertentu yang diminati pasar.

Supplier Berdasarkan Lokasi

Dalam memilih pemasok, lokasi menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi efisiensi biaya, kecepatan pengiriman, dan ketersediaan barang. 

Supplier dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasinya untuk membantu bisnis menentukan mitra terbaik sesuai kebutuhan mereka. 

Urgensinya terletak pada keseimbangan antara biaya logistik, waktu pengiriman, dan kualitas layanan. Berikut adalah jenis-jenis supplier berdasarkan lokasi:

1. Pemasok Lokal

Butuh barang cepat tanpa harus menunggu berhari-hari? Pemasok lokal adalah solusi yang tepat untuk bisnismu. 

Pemasok lokal mengacu pada supplier yang berada di wilayah yang sama dengan bisnis klien.

Kelebihan bermitra dengan pemasok lokal adalah proses pengiriman yang lebih cepat dan biaya transportasi yang lebih hemat. 

Contohnya, restoran yang membutuhkan bahan segar setiap hari bekerja sama dengan petani lokal. 

Selain efisien, kualitas bahan baku juga akan lebih terjaga.

2. Pemasok Nasional

Pemasok nasional hadir untuk memenuhi kebutuhan dalam skala besar di seluruh wilayah negara. 

Misalnya, ritel seperti Indomaret mengandalkan pemasok nasional untuk distribusi produk mereka ke berbagai lokasi di Indonesia. 

Walaupun pengiriman memakan waktu lebih lama dibanding pemasok lokal, supplier nasional menawarkan kapasitas yang besar dan jangkauan yang luas pada setiap klien.

3. Pemasok Internasional

Kamu sulit menemukan bahan premium di dalam negeri? Tenang, kamu dapat mencari pemasok internasional yang memiliki kualitas unggul.

Perusahaan kosmetik merupakan salah satu contoh bisnis yang kerap bekerja sama dengan supplier dari luar Indonesia. Salah satunya adalah mengimpor minyak argan dari Maroko.

Namun, kemitraan ini membutuhkan perencanaan lebih, terutama terkait logistik dan regulasi bea cukai.

4. Pemasok Jarak Jauh

Pemasok jarak jauh menawarkan barang berkualitas tinggi dari lokasi tertentu, baik dalam negeri maupun luar negeri. 

Misalnya, perusahaan mebel di Jawa yang memesan kayu terbaik dari Kalimantan. 

Walau pengiriman memerlukan waktu dan biaya lebih, pemasok ini sering memberikan produk eksklusif yang sulit didapatkan di tempat lain.

Supplier Berdasarkan Jenis Produk

Tidak semua barang dalam bisnis memiliki tingkat kepentingan yang sama. 

Maka, klasifikasi supplier berdasarkan jenis produk sangat penting untuk memastikan strategi pengadaan yang efektif dan efisien. 

Dengan memahami kategori ini, pelaku usaha dapat menentukan prioritas dan memperlakukan supplier sesuai dengan peran mereka dalam operasional.

Berikut adalah pembagiannya:

1. Pemasok Barang yang Tidak Penting

Barang ini memiliki nilai rendah dan mudah dijangkau, sehingga banyak supplier substitute yang bisa dicari oleh pelaku usaha.

Barang-barang ini biasanya tidak memberikan efek pada jalannya bisnis secara langsung, contohnya seperti alat tulis kantor.

2. Pemasok Barang Leverage

Nilai barang leverage nilainya lebih tinggi, dan umumnya menyumbang angka cukup tinggi dalam penentuan HPP (harga pokok penjualan). 

Namun, di sisi lain, pemasok barang leverage menyediakan produk yang memiliki banyak pilihan di pasar, sehingga pelaku usaha dapat menegosiasikan harga dan memanfaatkan daya beli yang ada.

Contoh barang ini adalah tepung atau gula untuk industri makanan.

3. Supplier Produk yang Sulit Didapatkan

Produk langka tidak hanya mahal, tetapi juga akan menentukan daya saing bisnismu. 

Supplier dalam kategori ini menyediakan barang yang unik atau terbatas di pasar. 

Contohnya, produsen mobil listrik di Indonesia mungkin bekerja sama dengan pemasok komponen baterai lithium yang hanya tersedia dari negara tertentu. 

Hubungan dengan supplier ini memerlukan perhatian ekstra agar pasokan tetap stabil dan berkelanjutan.

4. Supplier Barang Strategis

Barang strategis adalah produk atau bahan yang sangat memengaruhi inti bisnis, seperti mikroprosesor untuk produsen perangkat elektronik. 

Sebagai contoh, pabrik laptop lokal di Indonesia membutuhkan pemasok chip dari perusahaan global seperti Intel. 

Sama seperti produk langka, menjaga kemitraan jangka panjang dengan supplier strategis adalah kunci bagi pelaku usaha untuk menjaga daya saing dan kualitas produk. 

Supplier Berdasarkan Hubungan dengan Organisasi

Tidak semua supplier berada di luar organisasi, karena ada juga pemasok internal. Berikut penjelasannya:

1. Pemasok Internal

Pemasok internal menyediakan bahan atau layanan untuk unit lain di dalam organisasi yang sama.

Misalnya, sebuah perusahaan multinasional seperti Toyota memiliki divisi manufaktur yang menyediakan komponen untuk divisi perakitan mobil. 

Dengan pemasok internal, perusahaan dapat menjaga kualitas, kontrol biaya, dan efisiensi proses karena semuanya dilakukan dalam satu ekosistem yang sama.

2. Pemasok Eksternal

Sebaliknya, pemasok eksternal adalah pihak di luar organisasi yang menyediakan barang atau layanan. 

Contohnya, mungkin ada restoran cepat saji di Indonesia yang bekerja sama dengan PT Sierad Produce untuk suplai ayam. 

Supplier eksternal dapat membuat pelaku usaha lebih fokus pada kompetensi inti tanpa harus menangani semua rantai pasok secara langsung. 

Selain itu, hal ini juga memberikan fleksibilitas dalam memilih pemasok dengan penawaran terbaik di pasar.

Supplier Berdasarkan Frekuensi Layanan

Tak semua pemasok bekerja dengan ritme yang sama. Ketahui frekuensi layanan supplier seperti apa yang cocok dengan bisnismu di bawah ini:

1. Pemasok dengan Layanan Tetap

Pemasok dengan layanan tetap menawarkan pengiriman setiap hari secara teratur, sehingga bisnismu memiliki pasokan yang stabil. 

Hal ini dilakukan oleh perusahaan seperti McDonald's. Mereka menggantungkan diri pada pemasok bahan makanan seperti sayuran dan daging yang datang secara terjadwal untuk memenuhi kebutuhan setiap cabang. 

Pemasok jenis ini sangat krusial untuk menjaga kontinuitas operasional dan menghindari gangguan dalam produksi atau layanan yang dapat merugikan reputasi bisnis.

2. Supplier Sporadis

Supplier sporadis hadir ketika ada kebutuhan mendesak atau proyek tertentu. 

Misalnya, perusahaan pengembang properti akan membeli bahan bangunan dari supplier hanya saat proyek dimulai, dan tidak secara rutin. 

Pemasok ini memberi fleksibilitas yang lebih tinggi dalam hal pengadaan, namun juga dapat menimbulkan tantangan dalam perencanaan, terutama bila pengiriman terlambat atau kualitas produk tidak konsisten.

Kriteria Pemilihan Pemasok (Supplier)

Kualitas bahan baku akan langsung berdampak pada produk atau layanan yang dihasilkan dan diterima pelanggan.

Inilah mengapa, melihat kualitas bahan baku menjadi poin utama dalam kriteria pemilihan supplier

Selain itu, masih ada kriteria lain yang perlu kamu perhatikan sebelum menandatangani kontrak kerja sama. Ini mencakup: 

  • Bertanggung jawab terhadap semua proses supply.
  • Memiliki reputasi organisasi atau individu yang baik di dunia supply chain.
  • Mengedepankan konsistensi dalam pengadaan barang atau bahan baku.
  • Mengantongi sertifikasi resmi yang credible, contohnya ISO 9001.
  • Proaktif, responsif, solutif, dan inovatif.
  • Menghargai waktu dan memahami pentingnya tenggat waktu pengiriman barang.
  • Mempunyai kemampuan produksi yang baik.
  • Memahami product knowledge yang baik.
  • Memiliki goals yang sama dengan klien.

Proses dan Cara Mencari Supplier yang Tepat

Salah memilih pemasok dapat berdampak negatif pada berbagai aspek bisnis, contohnya seperti:

  • Penurunan kualitas produk
  • Biaya operasional yang meningkat
  • Terganggunya proses produksi
  • Rugi secara finansial
  • Risiko hukum dan regulasi
  • Mendapat reputasi buruk dari masyarakat

Untuk menghindari 6 poin di atas, kamu perlu mencari pemasok yang tepat. Berikut tips dan proses yang bisa kamu lakukan:

1. Lakukan Riset Menyeluruh

Sebelum memilih pemasok, lakukan riset mendalam tentang reputasi mereka. Carilah ulasan atau testimoni dari klien mereka sebelumnya untuk memastikan kualitas dan keandalan mereka.

2. Evaluasi Kemampuan Pengiriman dan Ketepatan Waktu

Pilih pemasok yang memiliki track record baik dalam memenuhi tenggat waktu pengiriman. 

Pastikan mereka dapat mengirimkan produk tepat waktu sesuai jadwal yang disepakati.

3. Bandingkan Harga dan Nilai yang Ditawarkan

Lakukan perbandingan harga antar pemasok, tetapi ingat bahwa harga yang lebih tinggi tidak selalu menjamin kualitas yang lebih baik. 

Kamu perlu memastikan bahwa supplier untuk bisnismu dapat memberikan nilai terbaik untuk kualitas yang mereka tawarkan.

4. Perhatikan Layanan After Sales

Untuk memastikan kelancaran produksi, pertimbangkan memilih supplier yang menyediakan dukungan setelah penjualan, seperti pemeliharaan atau bantuan teknis, agar kamu tidak terjebak saat menghadapi masalah setelah produk diterima.

5. Bangun Hubungan Jangka Panjang 

Mencari pemasok yang tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan jangka pendek, tetapi juga dapat menjadi mitra jangka panjang yang dapat diandalkan dalam mendukung pertumbuhan bisnis kamu.

BACA JUGA: Makin Cuan dengan Jadi Supplier di Belanja Stok Youtap BOS

Contoh Supplier Terpercaya di Indonesia: Youtap BOS (E-commerce)

Cari Supplier Terpercaya di Youtap BOS, Tempat Belanja Stok Kebutuhan Bisnismu // Gambar: bos.youtap.id

Di era digital saat ini, pelaku usaha sudah banyak terbantu dengan berbagai inovasi yang mendukung kelangsungan bisnis. 

Pelaku usaha semakin mudah untuk menemukan supplier ternama dan terpercaya, serta menawarkan harga kompetitif. 

Salah satu supplier ini bisa ditemukan melalui aplikasi Belanja Stok dari Youtap Indonesia.

Belanja Stok merupakan platform e-commerce yang dirancang untuk membantu para pelaku usaha, seperti pemilik warung sembako, penjual frozen food, dan berbagai jenis usaha lainnya, dalam memenuhi kebutuhan stok barang.

Lebih dari itu, Youtap BOS hadir dengan beragam kategori produk, mulai dari bahan mentah, kebutuhan rumah tangga, hingga elektronik.

Demi menjaga kualitas, Youtap BOS terus melakukan kerja sama dengan para supplier besar seperti Bogasari, Indofood, Sosro, Garuda Food, dan lain-lain.

Berikut ini keuntungan yang akan kamu dapat ketika menggunakan fitur Belanja Stock dari Youtap BOS:

  • Data transaksi aplikasi Youtap POS yang langsung terintegrasi dengan Youtap BOS
  • Terdapat laporan transaksi harian, kamu tidak perlu mencatat pemasukan dan pengeluaran secara manual.
  • Terdapat fitur identifikasi produk terlaris, serta tren penjualan terbaru.

Dengan semua keunggulan tersebut, tidak heran jika Youtap BOS menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha yang ingin mengelola bisnisnya dengan lebih efisien dan modern. 

Teman Youtap, jangan biarkan bisnismu tertinggal!

Segera unduh aplikasi Youtap BOS sekarang dan nikmati kemudahan dalam mengelola stok barang.

Klik tombol di bawah ini untuk mendownload aplikasi Youtap BOS!

Share this:
Intan Aulia Husnunnisa
Content Writer sejak 2020 yang sudah menulis artikel berbagai topik; materi bahasa Inggris, karier, B2B, bisnis & UMKM, pertumbuhan ibu anak, dan digital marketing. Semoga tulisanku bermanfaat!
Youtap BOS
Platform B2B Marketplace sebagai solusi belanja grosir online terlengkap, termurah, dan tercepat untuk kebutuhan usahamu
Solusi untuk BOS UMKM
Product Core Youtap
Buka Youtap BOS
Alisa Youtap
Typically replies in a few hours
Alisa Youtap
Halo! Ada yang bisa Alisa bantu?
Start Whatsapp Chat